
Labuhanbatu Selatan
Polres Labuhanbatu Selatan menunjukkan kepedulian nyata terhadap dunia pendidikan dengan mendampingi seorang anak perempuan berinisial IM (14 tahun), yang sempat putus sekolah dari MTs Darul Muhsinin, Desa Hajoran, Kecamatan Sungai Kanan, karena tak mampu melunasi iuran perpisahan sebesar Rp350.000.
Kisah IM sempat menjadi perhatian publik setelah viral di media sosial dan pemberitaan nasional. Respon cepat pun datang dari berbagai pihak, termasuk Polres Labuhanbatu Selatan yang turut memfasilitasi dan mengantar IM ke Yayasan Pondok Pesantren Ar Rasyid, Desa Pinang Awan, Kecamatan Torgamba, sebagai tempat pendidikan barunya.
Dalam momen haru tersebut, Kapolres Labuhanbatu Selatan, AKBP Aditya S.P. Sembiring Muham, S.I.K., yang diwakili oleh Wakapolres KOMPOL Ramsen Samosir, S.H., M.H., hadir langsung bersama jajaran pemerintah daerah.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Labuhanbatu Selatan, Fery Sahputra Simatupang, S.H., Wakil Bupati, Syahdian Purba Siboro, S.H., Dandim 0209/LB, LETKOL Inf Yudi Ardian Saputro, S.I.P., Ketua DPRD Labuhanbatu Selatan, Ari Winata, Kakan Kemenag Labuhanbatu Selatan, H. Awaluddin Habibi Siregar, S.Ag., Kapolsek Torgamba, AKP Syamsul Adhar, S.H., M.H., Ketua KPAD Labuhanbatu Selatan, Ilham Daulay, S.Hi., dan unsur lainnya.
Pimpinan Pondok Pesantren Ar Rasyid menyambut hangat kedatangan rombongan dan menerima IM sebagai santriwati baru dengan tangan terbuka.
Dalam kesempatan tersebut, Wakapolres KOMPOL Ramsen Samosir menyampaikan bahwa tindakan ini bukan hanya sekadar respons atas pemberitaan viral, tetapi juga bentuk nyata dari komitmen Polri dalam mendukung hak pendidikan setiap anak.
“Kami dari Polres Labuhanbatu Selatan hadir di sini bukan sekadar pendamping, tetapi sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan kemanusiaan. Pendidikan adalah hak setiap anak, dan tidak boleh terputus hanya karena kendala biaya,” ujar KOMPOL Ramsen.
Ia menambahkan bahwa kasus seperti IM harus menjadi refleksi bersama untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, terutama anak-anak yang rentan secara ekonomi.
“Langkah kecil ini semoga menjadi awal perubahan besar bagi masa depan IM dan anak-anak lain di Labuhanbatu Selatan. Jangan sampai ada lagi anak yang kehilangan masa depan hanya karena tak mampu membayar uang perpisahan,” pungkasnya.
Kegiatan ini menjadi contoh sinergi antara Polri, TNI, Pemerintah Daerah, dan masyarakat dalam membangun masa depan generasi muda yang lebih baik.